Sabtu, 03 Oktober 2015

penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif

Pengertian Dan Cirri-Ciri Dari Penelitian Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
a) Kualitatif
Penelitian kualitatif di sebut juga dengan naturalistic inquiry atau inkuiri ilmiah. Penelitian kualitatif artinya prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Cirri-ciri penelitian kualitatif yaitu latar ilmiah (natural setting) manusia sebagai alat (insturmen) nalisis data secara induktif. Teori dasar (grounded theory) deskriftif. Desain yang berifat sementara dan hasil penelitian di rundingkan di sepakati bersama.
b) Kuantitatif
Dalam penelitin kuantitatif di gunakan istilah sciensific paradigm (paradigma ilmiah). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu. Penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan presentase, rata-rataci kuadrat, dan perhitungan statistic lainnya. Dengan kata lain cirri penelitian kuantitatif adalah penelitian yang harus melibatkan diri pada perhitungan atau angka-angka. 1
Perbedaan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
Untuk bisa menggali data dengan baik di perlukan strategi penelitian tertentu menurut model penelitiannya dari strategi inilah desain penelitian di susun dan untuk mengenali sebuah data yang kita butuhkan kecermatan dalam kerangka penelitian maka di antara cara yang di butuhkan adalah mencari klasifikasi, perbedaan atau cirri-ciri tertentu dalam data tersebut.2
Di dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif terdapat perbedan yang bersifat mendasar. Meskipun beberapa hal juga memiliki persamaan. Berikut ini perbandingan singkat dan secara garis besar perbedaan dan persamaan keduanya .
No
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
1
Kejelasan unsure : tujuan pendekatan subjek sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal
Kejelasan unsure : ubyek sample sumber data tidak mantap dan rinci masih fleksibel, dan perkembangnya sambil jalan (emergent)
2
Langkah penelitian : segala sesuatu di rencanakan sampai matang ketika persiapan di susun
Langkah penelitian : baru di ketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai
3
Dapat menggunakan sample dan hasil penelitiannya di berlakukan untuk populasi
Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sample dengan kata lain dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi sample. Istilah yang di gunakan adalah setting. Hasil penelitiannya berlaku bagi setting yang bersangkutan.
4
Hipotesis : (jika perlu)
a) Mengajukan hipotesis yang akan di gunakan dalam penelitian.
b) Hipotesis menentukan hasil yang di ramalkan .......... a priori
Hipotesis :
a) Tidak menggunakan hipotesis sebelumnya. Tetapi dapat lahir selama peneletian berlangsung ............... tutatif hasil penelitian terbuka.
5
Desain : dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharpkan.
Desain : desain penelitianya adalah flexsibel dengan langkah-langkah dan hasil yang dapat di pastikan sebelumnya.
6
Pengumpulan data : kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk di wakilkan.
Pengumpulan data : kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
7
Analisis data : dilakukan sesudah data terkumpul.
Analis data : dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
Data tersebut sekedar pengantar dan gambaran tentang dua jenis penelitian tersebut. 3
Langkah-langkah penelitian
Setelah di ketahui perbedaan masing-masing peneletian selanjunya mencari strategi penelitian sebagai landasan penyusunan peneletian. Terdapat beberapa macam setrategi dan secara global di bagi menjadi dua macam, yakni paradigma ilmiah dan paradigma alamiah.
a) Paradigma ilmiah
· Deskriftif desain deskriftif
· Kausal desain kausal
· Komparatif desain komparatif
b) Paradigma alamiah
· Historical method desain histories
· Biographical method desain biography
· Fenomenologi desai fenomologi dst.
Kemudian menyusun kerangka rancangan penelitian, berikut untuk masing-masing kerangkah rancangan langkah-lankha penelitian :
1) Memilih masalah
2) Studi pendahuluan
3) Merumuskan masalah
4) Merumuskan anggapan dasar
5) Merumuskan hipotesis
6) Memilih pendekatan
7) Menentukan variable dan sumber tertentu
8) Mengunpulkan data
9) Analisis data
10) Menarik kesimpulan
11) Menulis laporan
Secara umum format atau sistematika hasil penelitian berbeda-beda tergantung kebutuhan dan sistematika yang dibuat.
Selanjutnya di bawah ini, contoh secara umum tentang rancangan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
· Kerangka penelitian Kuantitatif
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pendahuluan
D. Hipotesis Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Kesesuaian Paradigma Teori Subsatif
G. Kajian Pustaka (Hasil Penelitian Terdahulu)
H. Definisi Konsep / Istilah Operasional
I. ................... dst.
II. KAJIAN TEORI
A. ..............
B. ...............
C. .............
D. ............... dst
C. Sewaktu ada dilapangan
D. Sedudah kegiatan lapangan
E. Mengakhiri dan menutup kegiatan
III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi Dan Sampel
C. Instrumen Pengumpulan Data
D. Prosedur Pengumpulan Data
E. Pelaksanaan Pengumpulan Data
F. Analisis Data
G. Lokasi Penelitian
H. ......................dst
· Kerangka Penelitian Kualitatif
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Alasan Penelitian Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Pembatasan Studi atau Fokus Penelitian
E. Kegunaan Hasil Penelitian
II. KAJIAN TEORI
A. Kepustakaan yang berkaitan
B. Kesesuaian dengan paradigma dan teori subtatif
C. Kajian terdahulu
D. Perspektif teori yang digunakan
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Deskripsi latar, sumber data, sarana kajian dan entri
B. Tahap-tahap penelitian
C. Teknik penelitian
D. Pengumpulan data dan pencatatan data
E. Teknik analisis danpenafsiran data
IV. LOGISTIK PENELITIAN
A. Secara Keseluruhan
B. Sebelum terjun ke lapangan
C. Sewaktu berada di lapangan
D. Sesudah kegiatan lapangan
E. Mengakhiri dan mengaplikasikan
V. PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
A. Perpanjangan Keikut Sertaan
B. Ketentuan Pengamatan
C. Triagulasi
D. Pemeriksaan Sejawat
E. Kecukupan Infenensial
F. Pergerakan Anggota
G. Uraian Tebal
H. Auditing
Meskipun demikian tidak semua poin di atas dipakai secara keseluruhan tergantung kebutuhan masing-masing.

Ari Kamto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Adi Maha Satya.
Kasriman, Moh. 2008. Metodologi Penelitian. Malang : Malang Press.
Yahya, Islachuddin. 2007. Tehnik Penlisan Karangan Ilmiah. Surabaya : Surya Jaya Raya.

PENELITIAN ILMIAH

 1.   Penelitian Ilmiah

Penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai prinsip-prinsipnya yang mendasar dan berlaku umum (teori) mengenai masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan, berpedoman pada berbagai informasi (yang terwujud sebagai teori-teori) yang telah dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu, dan tujuannya adalah untuk menambah atau menyempurnakan teori yang telah ada mengenai masalah yang menjadi sasaran kajian.

Berbeda dengan penelitian tidak ilmiah, penelitian ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Dalam sains dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, yang terbanyak dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan; eksperimen, generalisasi, dan verifikasi juga dilakukan dalam kegiatan-kegiatan penelitian oleh para ahli dalam bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan budaya untuk memperoleh hasil-hasil penelitian tertentu sesuai dengan tujuan penelitiannya.

Metode ilmiah berlandaskan pada pemikiran bahwa pengetahuan itu terwujud melalui apa yang dialami oleh pancaindera, khususnya melalui pengamatan dan pendengaran. Sehingga jika suatu pernyataan mengenai gejala-gejala itu harus diterima sebagai kebenaran, maka gejala-gejala itu harus dapat di verifikasi secara empirik. Jadi, setiap hukum atau rumus atau teori ilmiah haruslah dibuat berdasarkan atas adanya bukti-bukti empirik.

Penelitian ilmiah menggunakan kaidah-kaidah ilmiah dengan mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:

Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti:
Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;
2.   Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:

Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
 (Uma Sekaran, 1992)

3.   Karakteristik utama penelitian ilmiah:

Tujuan Penelitian: jelas, pasti dan terarah
KeseriusanPenelitian: ketelitian, kehati-hatian, kepastian
Dapat Diuji: hipotesis yang dapat diuji dg metode statistik tertentu
Dapat direplikasi: temuan penelitian akan sama kalau diulang pada kondisi yang sama
Presisi dan keyakinan: presisi mencerminkan derajat kepastian dari temuan p[enelitian terhadap kejadian yg dipelajari.  Keyakinan menunjukkan kemungkinan dari kebenaran estimasi yang dilakukan.
Obyektivitas: kesimpulan penelitian harus didasarkan pada  data yang aktual
Berlaku Umum: dapat-tidaknya hasil penelitian diterapkan pada berbagai keadaan.
Efisien: kerangka penelitian  yang melibatkan sedikit variabel yg dapat menjelaskan suatu kejadian
(Uma Sekaran, 1992)



JENIS PENELITIAN

 Penelitian dapat digolongkan/dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan: (1) Tujuan; (2) Pendekatan; (3) Tempat; (4) Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh; (5) Bidang ilmu yang diteliti; (6) Taraf Penelitian; (7) Teknik yang digunakan; (8) Keilmiahan; (9) Spesialisasi bidang (ilmu) garapan. Berikut ini masing-masing pembagiannya.

Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh:
Basic Research (Penelitian Dasar), Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;
Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.
 Berdasarkan Bidang yang diteliti:
 Berdasarkan Tempat Penelitian :
 Berdasarkan Teknik yang digunakan :
Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dsb.
Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb.
Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan;
Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;
Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;
Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.  Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. (Singarimbun, 1998)
Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti
5.      Berdasarkan keilmiahan
Penelitian Ilmiah
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan.

Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah)
6.    Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya :
Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.
SUMBER
Adlani, M. 2009. Substansi Filsafat Ilmu. Jakarta
S. Suriasumantri, Jujun. 1990. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Singarimbun, Masri. 1998. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S.
Sekaran, Uma. 1992. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Wahidin, Dadan. 2009. Filsafat dan Ilmu. Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar