Sepasang Merpati
Masa-masa paling indah adalah
masa
SMA. Banyak orang mengatakan di waktu itulah seseorang akan menenal
sebuah
kata cinta. Seperti halnya dua merpati ini yang sedang merajut kisah-kasih di sekolah.Mereka adalah
siswakelas XII IPA 1 di SMA Budi Mulia Purbalingga. Doni adalah lelaki
pendiam dan penurut. Dia mempunyai wajah yang rupawan sehingga banyak kaum hawa
yang menyukainya. Selain wajahnya yang rupawan kesopanan dan keramahan juga ia
miliki. Tak heran jika Nadia seorang gadis yang selalu menjadi bintang kelas
itu menyukainya. Meski Nadia terlahir dari keluarga yang terbilang kurang,
namun semangat belajarnya sangat tinggi. Disela-sela kesibukan belajarnya Nadia
sering membantu ibunya membuat kue untuk dijual. Meski Nadia tergolong siswa
yang baik, namun ada seorang temanya yang kurang suka dengan dirinya.Dia dalah
Lisa teman sekelasnya yang selalu mendapat peringkat 2 di kelas. Lisa membenci
Nadia bukan karena darikecerdasanya, melainkan iri hati setelah tahu bahwa
Nadia adalah pacar dari mantan kekasih hatinya. Lelaki ituadalah Doni. Namun, Nadia selalu bersikap
baik kepadanya dan tidak menggubris hal-hal buruk yang lisa lakukan kepadanya.
Dia hanya mengangap hal-hal buruk yang Lisa lakukan kepadanya seperti hembusan
angin yang berlalu. Dia tetap bersikap baik kepada orang lain
meskipun sering mencibirnya.
Nadia menganggap Doni hanya
sebatas teman dekat. Begitu pula Doni. Doni tak
pernah memandang Nadia apakah dari keluarga kaya atau tidak. Baginya cinta
bukanlah mencari
pasangan
yang sempurna, namun mampu melengkapi dan menerima
pasangan kita dengan
sempurna itulah cinta sebenarnya. Meski diantara mereka tidak ada kata jadian, namun
teman-teman yang lain selalu mengklaim mereka pacaran. Itu karena kedekatan
yang selalu mereka berdua tunjukan. Selain mereka berdua sangat dekat, Doni
juga sangat perhatian kepada Nadia. Hal itu terlihat karena Doni sering
mengantarnya pulang. Begitu pula Nadia. Nadia sering membantu Doni dalam
menalar pelajaran-pelajaran yang kurang ia pahami.
Duhai kekasih
pujaan yang slalu dihati.. aku menunggumu.. duhai kekasih kau gadis yang selalu
hadir dalam mimpiku.. di setiap tidurku.. itulah lagu penanda ada telfon masuk
di handphone Doni. Jam menunjukan
pukul 04:30. Seperti biasa itu adalahmisscall
dari Nadia. Tak lama setelah misscall
itu, sepeerti biasa Nadia sms “Ayo bgun don.. sholat subuh dulu !” kemudian
Doni membalas “ok.. ;) makasiih udh bgunin.. J “. Doni bergegas menuju kamar mandi untuk buang air
dan mengambil air wudlu. Setelah itu Doni sholat subuh dan membaca materi
biologi karena kebetulan pada hari itu ada ulanagan biologi. Tepat jam setengah
enam doni mandi dilanjutkan mengenakan seragam dan sarapan pagi. Tepat pukul
06:00 Doni berganti sms Nadia “Nadia udah siap? “ tanyanya kepada Nadia. “udah
ini.. J
“ . karena rumah mereka searah menuju sekolah jadi Doni tidak perlu
berbasa-basi untuk mengajak Nadia berangkat bareng. Seperti biasa doni menemui
Nadia sedang berjalan kaki menuju sekolah sendirian kemudian Doni mengajak
Nadia untuk membonceng Motor Vixionnya itu. Hal itu hampir setiap hari mereka
lakukan.
Sesampainya di
sekolah mereka berdua menyempatkan diri untuk belajar bersama. Tak lama Aziz
dan Imam sahabat baik Doni menghampiri mereka. “Ciye ciye..” cibir mereka
kepada Doni dan Nadia. Nadia hanya tersenyum “Sini gabung biar nanti tidak
memalukan” sahut Doni. Mereka semua belajar bersama bagaikan anak kucing yang
sedang bercanda. Mereka belajar namun tetap seperti permainan yang menarik. Mereka
saling tanya jawab untuk membantu menghafal materi yang sudah diajarkan.
Teeettt.. teeetttt... teetttt.. teeettttttt
Bel masuk berbunyi, saatnya jam pertama dimulai. Bu
Nike guru biologi muda itu masuk kelas. Suasana yang awalnya ramai sekarang
beralih menjadi hening. “Selamat pagi..” sapa Bu Nike kepada anak-anak. “Pagi
jugaIbu..” sahut anak-anak dengan serentak. “Bagaimana apa kalian sudah
belajar..?” tanya bu Nike. “Belum bu” jawab mereka.”ok kalau begitu ibu kasih
waktu sepuluh menit untuk kalian belajar”. Sepuluh menit yang Bu Nike berikan
cepat berlalu. Bu Nike membagikan sepuluh soal esai untuk mereka kerjakan.
Semua siswa terlihat serius menghadapi soal-soal yang bu Nike berikan. Tak
terasa waktu dua jam pelajaran kini tinggal sepuluh menit. “Waktu tinggal
sepuluh menit” ujar Bu Nike. Semua siswa masih serius mengerjakan soal
ualangan. Teeeetttttt... ttteeeeetttt bel penanda jam pelajaraan telah usai
berbunyi. Semua siswa langsung bergegas mengumpulkan jawabnya kedepan.
Pelajaran berganti ke seni musik. Semua siswa antusias mengikuti pelajaran itu.
terutama Doni, ia sangat mahir memainkan gitar. Ia sangat suka mendengarkan
materi tentang gitar yang diberikan oleh Pak Dorif. Tak lama tepat pukul 09:45
bel penanda istirahat berbunyi. Teettttt... teettttt... teeeetttttt. Semua
siswa langsung menuju ke kantin tak terkecuali Nadia. Ia lebih suka memakan
waktu di kelas untuk membaca novel-novel kesukaanya itu. Kala itu ia sedang
membaca novel Orang-orang Proyek
karya Ahmad Tohari. Tak disangka Lisa yang biasanya ikut teman yang lain pergi
ke kantin memilih untuk tetap di kelas. Kediamanya di kelas bukan untuk
menemani Nadia membaca novel melainkan untuk mengungkapkan kekesalanya terhadap
Nadia karena tadi sebelun jam pelajaran dimulai ia melihat Nadia sedang belajar
bersama Doni mantan pacarnya yang masih ia suka. “Ngapain kamu tadi pagi
mesra-mesraan dengan doni dikelas? bukanya semua siswa disini tau kalau Doni
itu Cuma miliku?” tanya Lisa bak kebakaran jenggot. “Tadi aku Cuma belajar
denganya kan kamu tau sendiri tadi ada ulangan biologi” jawab Nadia dengan
santai. “Pokoknya mulai sekarang kamu jauhin Doni.. awas kalau aku liat kamu
masih dekat-dekat denganya lagi !!” gertak Lisa.
****
Teeeettttt.. teeeeettttt..teeettttt...teeeeettttt
bunyi bel penanda pulang sekolah. Seperti biasa Doni mengajak Nadia pulang
bareng, namun kali ini Nadia menolak. Meskipun Nadia sebenarnya tak tega
menolak niat baik Doni, namun Nadia juga tak mau membuat Lisa semakin marah.
Sesampainya dirumah Doni langsung sms Nadia. “Nadia kenapa?” Kok tmben gak mau
pulg barng?” tanya Doni. Nadia hanya menjawab “Gpp”. “Ya udh kamu istirahat
aja” balas Doni. Melihat tanggapan yang dingin seperti itu Doni tau bahawa
Nadia sedang ada masalah. Tapi dia tidak tau masalah apa yang Nadia hadapi.
Doni bertanya kepada Aziz kepada Imam, namun mereka berdua tidak ada yang tahu.
Tak lupa Umi teman baik Nadia pun iya tanyai, namun jawabanya sama, Umi juga
tidak tahu. Doni semakin bingung tak tahu lagi harus bertanya kepada siapa.
Hingga malam tiba Doni tak bisa tidur memikirkan
Nadia. Sama halnya dengan Nadia. Ia kepikiran Doni tentang sikapnya yang
tiba-tiba berubah dingin seperti ini kepada Doni. Hari mulai pagi Doni hanya
terbaring dengan memandangi ponselnya dan mengharap ada misscalldari Nadia seperti biasanya. Begitu pula dengan Nadia sebenarnya
Ia ingin seperti biasa membangunkan Doni sholat subuh, namun Ia kembali
kepikiran omongan Lisa. Ia bukanya takut dengan gertakan Lisa, namun Ia lebih
memilih menghindari masalah dengan teman. Sampai pagi tiba, tetap tidak adamisscall ataupun sms satupun dari Nadia.
Hal itu semakin membuat Doni bingung. Doni memutuskan untuk sms Nadia “kamu
lagi gak knp2 kan nad?” tanya Doni “iya aku gpp kok don” jawab Nadia. Seperti
biasa ketika perjalanan berangkat sekolah Doni menghampiri Nadia dan mengajaknya
berangkat sekolah bareng, namun Nadia tetap menolak ajakan Doni. Suasana itulah
yang Doni jumpai setiap harinya dan membuat Doni semakin bingung.
****
Semakin hari rasa cinta yang ada
dalam hati Doni semakin besar. Begitu pula apa yang sebenarnya Nadia rasakan.
Meskipun mereka berdua saling diam, namun sebenarnya mereka berdua saling
mendoakan yang terbaik satu sama lain bagaikan sepasang merpati yang
terpisahkan. Sampai saat ketika acara perpisahan sekolah, Doni menyumbangkan
sebuah lagu berjudul Bukan Rayuan Gombal.
lagu itu ditujukan langsung Untuk Nadia. Nadia hanya tersenyum dengan sesekali
menundukan kepala ketika melihat Lisa yang semakin geram memelototinya. Usai
membawakan sebuah lagu, Doni mengungkapkan isi hatinya yang telah lama Ia
pendam kepada Nadia, karena Ia sudah tak tahan lagi menahan rasa cinta yang
semakin lama semakin besar itu.”untukmu Nadia, pada kesempatan ini aku Doni
Pratama ingin mengungkapkan bahwa aku mencintaimu sedari dulu, kamu tak perlu
menjawab apapun, aku hanya ingin kau tahu perasaanku saja, bagiku kau wanita
istimewa” pernyataan Doni di panggung perpisahan sekolah. Nadia kaget iya hanya
terdiam tak bisa mengucap sepatah katapun. Sepulang dari acara perpisahan
sekolah, Nadia masih kepikiran akan pernyataan Doni di panggung tadi. Nadia
memutuskan untuk sms doni. “aku bannga dengan keberanianmu tadi.. tapi mohon
maaf aku masih ingin membahagiakan kedua orang tuaku, aku juga sebenarnya
memiliki persaan yang sama dengan apa yang kamu rasakan selama ini.. jika memang
benar kau mencintaiku, tunggu aku dimasa depan.. Aku sayang Kamu Doni
Pratama...”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar