Kamis, 01 Oktober 2015

Cerpen

Sepasang Merpati
(Bang Ajiz)
Masa-masa paling indah adalah masa SMA. Banyak orang mengatakan di waktu itulah seseorang akan menenal sebuah kata cinta. Seperti halnya dua merpati ini yang sedang merajut kisah-kasih di sekolah.Mereka adalah siswakelas XII IPA 1 di SMA Budi Mulia Purbalingga. Doni adalah lelaki pendiam dan penurut. Dia mempunyai wajah yang rupawan sehingga banyak kaum hawa yang menyukainya. Selain wajahnya yang rupawan kesopanan dan keramahan juga ia miliki. Tak heran jika Nadia seorang gadis yang selalu menjadi bintang kelas itu menyukainya. Meski Nadia terlahir dari keluarga yang terbilang kurang, namun semangat belajarnya sangat tinggi. Disela-sela kesibukan belajarnya Nadia sering membantu ibunya membuat kue untuk dijual. Meski Nadia tergolong siswa yang baik, namun ada seorang temanya yang kurang suka dengan dirinya.Dia dalah Lisa teman sekelasnya yang selalu mendapat peringkat 2 di kelas. Lisa membenci Nadia bukan karena darikecerdasanya, melainkan iri hati setelah tahu bahwa Nadia adalah pacar dari mantan kekasih hatinya. Lelaki ituadalah Doni. Namun, Nadia selalu bersikap baik kepadanya dan tidak menggubris hal-hal buruk yang lisa lakukan kepadanya. Dia hanya mengangap hal-hal buruk yang Lisa lakukan kepadanya seperti hembusan angin yang berlalu. Dia tetap bersikap baik kepada orang lain meskipun sering mencibirnya.
Nadia menganggap Doni hanya sebatas teman dekat. Begitu pula Doni. Doni tak pernah memandang Nadia apakah dari keluarga kaya atau tidak. Baginya cinta bukanlah mencari pasangan yang sempurna, namun mampu melengkapi dan menerima pasangan kita dengan sempurna itulah cinta sebenarnya. Meski diantara mereka tidak ada kata jadian, namun teman-teman yang lain selalu mengklaim mereka pacaran. Itu karena kedekatan yang selalu mereka berdua tunjukan. Selain mereka berdua sangat dekat, Doni juga sangat perhatian kepada Nadia. Hal itu terlihat karena Doni sering mengantarnya pulang. Begitu pula Nadia. Nadia sering membantu Doni dalam menalar pelajaran-pelajaran yang kurang ia pahami.
Duhai kekasih pujaan yang slalu dihati.. aku menunggumu.. duhai kekasih kau gadis yang selalu hadir dalam mimpiku.. di setiap tidurku.. itulah lagu penanda ada telfon masuk di handphone Doni. Jam menunjukan pukul 04:30. Seperti biasa itu adalahmisscall dari Nadia. Tak lama setelah misscall itu, sepeerti biasa Nadia sms “Ayo bgun don.. sholat subuh dulu !” kemudian Doni membalas “ok.. ;) makasiih udh bgunin.. J “. Doni bergegas menuju kamar mandi untuk buang air dan mengambil air wudlu. Setelah itu Doni sholat subuh dan membaca materi biologi karena kebetulan pada hari itu ada ulanagan biologi. Tepat jam setengah enam doni mandi dilanjutkan mengenakan seragam dan sarapan pagi. Tepat pukul 06:00 Doni berganti sms Nadia “Nadia udah siap? “ tanyanya kepada Nadia. “udah ini.. J “ . karena rumah mereka searah menuju sekolah jadi Doni tidak perlu berbasa-basi untuk mengajak Nadia berangkat bareng. Seperti biasa doni menemui Nadia sedang berjalan kaki menuju sekolah sendirian kemudian Doni mengajak Nadia untuk membonceng Motor Vixionnya itu. Hal itu hampir setiap hari mereka lakukan.
Sesampainya di sekolah mereka berdua menyempatkan diri untuk belajar bersama. Tak lama Aziz dan Imam sahabat baik Doni menghampiri mereka. “Ciye ciye..” cibir mereka kepada Doni dan Nadia. Nadia hanya tersenyum “Sini gabung biar nanti tidak memalukan” sahut Doni. Mereka semua belajar bersama bagaikan anak kucing yang sedang bercanda. Mereka belajar namun tetap seperti permainan yang menarik. Mereka saling tanya jawab untuk membantu menghafal materi yang sudah diajarkan.
Teeettt.. teeetttt... teetttt.. teeettttttt
Bel masuk berbunyi, saatnya jam pertama dimulai. Bu Nike guru biologi muda itu masuk kelas. Suasana yang awalnya ramai sekarang beralih menjadi hening. “Selamat pagi..” sapa Bu Nike kepada anak-anak. “Pagi jugaIbu..” sahut anak-anak dengan serentak. “Bagaimana apa kalian sudah belajar..?” tanya bu Nike. “Belum bu” jawab mereka.”ok kalau begitu ibu kasih waktu sepuluh menit untuk kalian belajar”. Sepuluh menit yang Bu Nike berikan cepat berlalu. Bu Nike membagikan sepuluh soal esai untuk mereka kerjakan. Semua siswa terlihat serius menghadapi soal-soal yang bu Nike berikan. Tak terasa waktu dua jam pelajaran kini tinggal sepuluh menit. “Waktu tinggal sepuluh menit” ujar Bu Nike. Semua siswa masih serius mengerjakan soal ualangan. Teeeetttttt... ttteeeeetttt bel penanda jam pelajaraan telah usai berbunyi. Semua siswa langsung bergegas mengumpulkan jawabnya kedepan. Pelajaran berganti ke seni musik. Semua siswa antusias mengikuti pelajaran itu. terutama Doni, ia sangat mahir memainkan gitar. Ia sangat suka mendengarkan materi tentang gitar yang diberikan oleh Pak Dorif. Tak lama tepat pukul 09:45 bel penanda istirahat berbunyi. Teettttt... teettttt... teeeetttttt. Semua siswa langsung menuju ke kantin tak terkecuali Nadia. Ia lebih suka memakan waktu di kelas untuk membaca novel-novel kesukaanya itu. Kala itu ia sedang membaca novel Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari. Tak disangka Lisa yang biasanya ikut teman yang lain pergi ke kantin memilih untuk tetap di kelas. Kediamanya di kelas bukan untuk menemani Nadia membaca novel melainkan untuk mengungkapkan kekesalanya terhadap Nadia karena tadi sebelun jam pelajaran dimulai ia melihat Nadia sedang belajar bersama Doni mantan pacarnya yang masih ia suka. “Ngapain kamu tadi pagi mesra-mesraan dengan doni dikelas? bukanya semua siswa disini tau kalau Doni itu Cuma miliku?” tanya Lisa bak kebakaran jenggot. “Tadi aku Cuma belajar denganya kan kamu tau sendiri tadi ada ulangan biologi” jawab Nadia dengan santai. “Pokoknya mulai sekarang kamu jauhin Doni.. awas kalau aku liat kamu masih dekat-dekat denganya lagi !!” gertak Lisa.
                                                            ****
Teeeettttt.. teeeeettttt..teeettttt...teeeeettttt bunyi bel penanda pulang sekolah. Seperti biasa Doni mengajak Nadia pulang bareng, namun kali ini Nadia menolak. Meskipun Nadia sebenarnya tak tega menolak niat baik Doni, namun Nadia juga tak mau membuat Lisa semakin marah. Sesampainya dirumah Doni langsung sms Nadia. “Nadia kenapa?” Kok tmben gak mau pulg barng?” tanya Doni. Nadia hanya menjawab “Gpp”. “Ya udh kamu istirahat aja” balas Doni. Melihat tanggapan yang dingin seperti itu Doni tau bahawa Nadia sedang ada masalah. Tapi dia tidak tau masalah apa yang Nadia hadapi. Doni bertanya kepada Aziz kepada Imam, namun mereka berdua tidak ada yang tahu. Tak lupa Umi teman baik Nadia pun iya tanyai, namun jawabanya sama, Umi juga tidak tahu. Doni semakin bingung tak tahu lagi harus bertanya kepada siapa.
Hingga malam tiba Doni tak bisa tidur memikirkan Nadia. Sama halnya dengan Nadia. Ia kepikiran Doni tentang sikapnya yang tiba-tiba berubah dingin seperti ini kepada Doni. Hari mulai pagi Doni hanya terbaring dengan memandangi ponselnya dan mengharap ada misscalldari Nadia seperti biasanya. Begitu pula dengan Nadia sebenarnya Ia ingin seperti biasa membangunkan Doni sholat subuh, namun Ia kembali kepikiran omongan Lisa. Ia bukanya takut dengan gertakan Lisa, namun Ia lebih memilih menghindari masalah dengan teman. Sampai pagi tiba, tetap tidak adamisscall ataupun sms satupun dari Nadia. Hal itu semakin membuat Doni bingung. Doni memutuskan untuk sms Nadia “kamu lagi gak knp2 kan nad?” tanya Doni “iya aku gpp kok don” jawab Nadia. Seperti biasa ketika perjalanan berangkat sekolah Doni menghampiri Nadia dan mengajaknya berangkat sekolah bareng, namun Nadia tetap menolak ajakan Doni. Suasana itulah yang Doni jumpai setiap harinya dan membuat Doni semakin bingung.
****
            Semakin hari rasa cinta yang ada dalam hati Doni semakin besar. Begitu pula apa yang sebenarnya Nadia rasakan. Meskipun mereka berdua saling diam, namun sebenarnya mereka berdua saling mendoakan yang terbaik satu sama lain bagaikan sepasang merpati yang terpisahkan. Sampai saat ketika acara perpisahan sekolah, Doni menyumbangkan sebuah lagu berjudul Bukan Rayuan Gombal. lagu itu ditujukan langsung Untuk Nadia. Nadia hanya tersenyum dengan sesekali menundukan kepala ketika melihat Lisa yang semakin geram memelototinya. Usai membawakan sebuah lagu, Doni mengungkapkan isi hatinya yang telah lama Ia pendam kepada Nadia, karena Ia sudah tak tahan lagi menahan rasa cinta yang semakin lama semakin besar itu.”untukmu Nadia, pada kesempatan ini aku Doni Pratama ingin mengungkapkan bahwa aku mencintaimu sedari dulu, kamu tak perlu menjawab apapun, aku hanya ingin kau tahu perasaanku saja, bagiku kau wanita istimewa” pernyataan Doni di panggung perpisahan sekolah. Nadia kaget iya hanya terdiam tak bisa mengucap sepatah katapun. Sepulang dari acara perpisahan sekolah, Nadia masih kepikiran akan pernyataan Doni di panggung tadi. Nadia memutuskan untuk sms doni. “aku bannga dengan keberanianmu tadi.. tapi mohon maaf aku masih ingin membahagiakan kedua orang tuaku, aku juga sebenarnya memiliki persaan yang sama dengan apa yang kamu rasakan selama ini.. jika memang benar kau mencintaiku, tunggu aku dimasa depan.. Aku sayang Kamu Doni Pratama...”.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar