Selasa, 29 September 2015

Analisis konteks verbal nonverbal pada drama satu babak

ANALISIS KONTEKS PADA DRAMA SATU BABAK

Nilai Sebuah Kejujuran

     Lonceng berbunyi menandakan pukul 07.00 pagi. Dari sebuah SMA yang sangat terkenal, Nampak ada kejadian seorang guru yang melangkah menuju ruang kelas,dengan berwibawa guru tersebut masuk keruang kelas.

Bu guru     : Selamat pagi anak-anak….
                   Loh, kok tidak ada murid? Kemana larinya…aduh..aduh (Nampak bingung)
                  
Aline,Chelsea,Chole tergesa-gesa menuju kelasnya. Ketika didepan pintu mereka sangat kaget dengan keberadaan bu guru yang sedang marah.

Aline         : Maaf bu, kami te..ter..lambat (mengusap keringat)

Bu Guru    : Sekarang jam berapa? Mengapa kalian terlambat?! (menaruh kedua tangan nya  di pinggang)

Chelsea      : Heeh..itu bu tadi macet dijalan.

Chole         : Hehehehe no i….ya bu,

Bu Guru    : Emang kalian naik apa!

Chelsea,Alin, Chole : Jalan kaki bu. (serempak sambil menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal)

Bu Guru    : (geleng-geleng kepala). Sudah sana duduk.(Merekapun beranjak duduk dengan saling merebut kursi tempat duduk. Dan akhirnya bersiap untuk memberi hormat dan ibu guru beranjak menuju meja guru).

Chole         : Ditempat duduk siap grak, kepada bu guru beri hormat.
(Chelsea,Aline,Chole memberi hormat seperti di upacara hari senin. Bu guru pun kaget tapi tetep ikut-ikutan hormat juga)

Bu guru     : Sekarang ibu akan absen kalian terlebih dulu.
                  Yang pertama  Aline Komariyah ( langsung jawab)
                  Chelsea  Syamsiah (langsung jawab)
                  Chole Bilagunnah (langsung jawab)

Bu Guru    : Silahkan dikumpulkan tugas karya tulis kemarin.

Aline         : Siap bu!
(Chole sebagai ketua kelas berjalan keliling mengumpulkan tugas karya tulis teman-temanya)

Bu Guru    : Karena kalian sudah membuat marah bu guru masukkan buku kedalam tas kalian, ibu akan mengadakan ulangan mendadak.

Chelsea      : Hah, ulangan apa lagi bu? Baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan.
Bu guru     : Ketua kelas tolong dibagikan kertas folio ini kesemua siswa.

Chole         : Baik bu (sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas berubah menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh tentang diadakanya ulangan mendadak ini.)

Bu guru     : Pada ulangan kali ini,ibu ingin kalian menulis inti dari karya tulis yang kalian buat, tulis garis besarnnya saja. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan ulangan ini adalah 20 menit dari sekarang.

        (Kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan.Sedangkan ibu guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi di kumpulkan. Ibu guru menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik Aline dimana isinya sama persis dengan karya tulis milik Chelsea. Setelah 20 menit berlalu, kemudian kertas ulangan dikumpulkan)

Bu guru     : Baiklah silahkan kalian istirahat. Tolong Aline dan Chelsea tetap disini, ibu mau bertanya.(Chole keluar dari ruang kelas sedangkan Chelse dan Aline tetap ditempat duduk)

Bu guru     : Ibu minta kalian berdua jujur! Kenapa isi tugas kalian bisa sama persis, bahkan titik dan komanya sekalipun.

Aline         : Saya mengerjakan karya tulis itu sendiri bu.

Chelsea      : Saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri.

Bu Guru    : Lalu, bagaimana dengan ulangan tadi. Mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tidak sama dengan isi karya tulis kalian? bisa menjelaskan ke ibu?
                  (lama Aline  dan Chelsea terdiam)

Bu Guru    : Baiklah kalau kalian tidak mau mengaku, ibu anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi

Chelsea      : Maaf bu. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka ibu akan memaafkan saya?

Bu Guru    : Ibu lebih menghargai sebuah kejujuran daripada harus melihat anak didik ibu melakukan hal yang tidak jujur.

Chelsea      : Saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari internet bu. Saya langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis saya.

Bu Guru    : Baiklah, alasan bisa ibu terima
Bu Guru    : Trus kamu Aline, ada yang bisa dijelaskan ke ibu?
Aline         : Saya minta tolong adik saya mengerjakan tugas karya tulis itu bu. Dan kelihatannya dia mencari sumber dari internet. Maaf bu. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi

Bu Guru    : Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian ibu kembalikan. kalian harus membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan dalam 3 hari. Setelah itu, kalian harus mengikuti ulangan susulan yang materinya masih akan ibu pikirkan.

Aline dan Chelsea : Baik bu (dengan merasa bersalah merekapun keluar dari ruang kelas)


Analisis Konteks pada Drama Satu Babak:
1.      Konteks Verbal

      Konteks verbal disebut juga konteks linguistik karena membahas keterpaduan antarkalimat dan proposisi dalam wacana. Konteks verbal terlihat pada paragraf awal drama satu babak di atas yaitu pada proposisi yang padu yaitu menyebut seorang guru melangkah masuk kelas dengan berwibawa. Keterpaduan terlihat pada kata guru tersebut.
      Pada keseluruhan wacana drama satu babak di atas merupakan rentetan dialog yang saling berhubungan sehingga membentuk wacana drama yang padu. Hubungan yang ada hanya dipahami melalui pengertian pada tiap-tiap dialog, yakni tiga orang siswa yang datang terlambat masuk kelas, kemudian diperbolehkan masuk oleh guru. Ketika guru meminta siswa mengumpulkan tugas karya tulis dan mengadakan ulangan mendadak, muncullah konflik karena ada dua tugas milik Aline dan Chelsea yang isinya sama persis sehingga ibu guru meminta kedua siswa itu untuk jujur agar masalah dapat diselesaikan dengan baik. Dengan demikian, makna dan informasi yang diperoleh dari analisis wacana drama itu secara semantik tidak dapat dipisahkan dari konteks dan kepaduan. Kepaduan itu karena adanya informasi, konteks, dan makna yang tidak dapat dipisahkan dan berhubungan secara dinamis sehingga makna dan informasi wacana drama menjadi jelas.





2.      Konteks Nonverbal

      Konteks situasi yang terjadi dalam drama berjudul nilai sebuah kejujuran di atas berlatar belakang di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA), lebih tepatnya di sebuah kelas/ ruang belajar.
2.1     Hubungan antar tokohpada drama di atas yaitu hubungan antara guru (Bu Guru) dan siswanya (Chelsea, Alin, dan Chole) dalam pembelajaran di kelas. Konfliknya membahas kesamaan tugas karya tulis yang dibuat oleh Aline dan Chelsea sehingga ibu guru menasihati mereka berdua.
2.2     Waktu pertuturan yaitu pukul 07.00 pagi ketika bel sekolah berbunyi. Peristiwa yang terjadi dalam drama bersifat insidental, yaitu kejadian di mana beberapa orang siswa terlambat masuk kelas dan juga kesamaan dalam mengerjakan tugas karya tulis.
2.3     Tempat pertuturan yaitu di sekolah (SMA).
2.4     Situasi pertuturan dalam drama di atas termasuk resmi dan serius. Hal ini dapat dilihat dari setting tempat drama tersebut, yakni di lingkungan sekolah antara guru dan siswa.
2.5      Sasaran pertuturan dapat diperkirakan ditujukan pada remaja atau pelajar Sekolah Menengah.
2.6     Tujuan pertuturan yaitu memberi informasi, nasihat, dan nilai moral yang terkandung dalam drama.
2.7     Materi pertuturan termasuk peristiwa dalam dunia pendidikan.
2.8     Sarana pertuturan berupa tulisan (naskah drama satu babak).
2.9     Kesempatan yang tersedia untuk pertuturan bersifat bebas dan leluasa.

2.10 Bahasa yang dikuasai oleh mitra tutur merupakan bahasa partisipan sama yaitu bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar