ANALISIS KONTEKS PADA
DRAMA SATU BABAK
Nilai Sebuah Kejujuran
Lonceng
berbunyi menandakan pukul 07.00 pagi. Dari sebuah SMA yang sangat terkenal,
Nampak ada kejadian seorang guru yang melangkah menuju ruang kelas,dengan
berwibawa guru tersebut masuk keruang kelas.
Bu guru :
Selamat pagi anak-anak….
Loh, kok tidak ada
murid? Kemana larinya…aduh..aduh (Nampak bingung)
Aline,Chelsea,Chole tergesa-gesa menuju kelasnya. Ketika didepan pintu
mereka sangat kaget dengan keberadaan bu guru yang sedang marah.
Aline :
Maaf bu, kami te..ter..lambat (mengusap keringat)
Bu Guru : Sekarang jam berapa?
Mengapa kalian terlambat?! (menaruh kedua tangan nya di pinggang)
Chelsea :
Heeh..itu bu tadi macet dijalan.
Chole :
Hehehehe no i….ya bu,
Bu Guru :
Emang kalian naik apa!
Chelsea,Alin, Chole : Jalan kaki bu. (serempak sambil menggaruk kepala yang
sebenarnya tidak gatal)
Bu Guru : (geleng-geleng kepala).
Sudah sana duduk.(Merekapun beranjak duduk dengan saling merebut kursi tempat
duduk. Dan akhirnya bersiap untuk memberi hormat dan ibu guru beranjak menuju
meja guru).
Chole :
Ditempat duduk siap grak, kepada bu guru beri hormat.
(Chelsea,Aline,Chole
memberi hormat seperti di upacara hari senin. Bu guru pun kaget tapi tetep
ikut-ikutan hormat juga)
Bu guru :
Sekarang ibu akan absen kalian terlebih dulu.
Yang
pertama Aline Komariyah ( langsung
jawab)
Chelsea Syamsiah (langsung jawab)
Chole
Bilagunnah (langsung jawab)
Bu Guru :
Silahkan dikumpulkan tugas karya tulis kemarin.
Aline :
Siap bu!
(Chole
sebagai ketua kelas berjalan keliling mengumpulkan tugas karya tulis
teman-temanya)
Bu Guru : Karena
kalian sudah membuat marah bu guru masukkan buku kedalam tas kalian, ibu akan
mengadakan ulangan mendadak.
Chelsea :
Hah, ulangan apa lagi bu? Baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan.
Bu guru :
Ketua kelas tolong dibagikan kertas folio ini kesemua siswa.
Chole :
Baik bu (sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas berubah
menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh tentang diadakanya ulangan mendadak
ini.)
Bu guru :
Pada ulangan kali ini,ibu ingin kalian menulis inti dari karya tulis yang
kalian buat, tulis garis besarnnya saja. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan
ulangan ini adalah 20 menit dari sekarang.
(Kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan.Sedangkan
ibu guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi di kumpulkan. Ibu guru
menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik Aline dimana isinya sama persis
dengan karya tulis milik Chelsea. Setelah 20 menit berlalu, kemudian kertas
ulangan dikumpulkan)
Bu guru : Baiklah
silahkan kalian istirahat. Tolong Aline dan Chelsea tetap disini, ibu mau
bertanya.(Chole keluar dari ruang kelas sedangkan Chelse dan Aline tetap
ditempat duduk)
Bu guru : Ibu
minta kalian berdua jujur! Kenapa isi tugas kalian bisa sama persis, bahkan
titik dan komanya sekalipun.
Aline :
Saya mengerjakan karya tulis itu sendiri bu.
Chelsea :
Saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri.
Bu Guru : Lalu, bagaimana dengan
ulangan tadi. Mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tidak sama dengan isi
karya tulis kalian? bisa menjelaskan ke ibu?
(lama
Aline dan Chelsea terdiam)
Bu Guru : Baiklah kalau kalian
tidak mau mengaku, ibu anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan
tidak mengikuti ulangan tadi
Chelsea : Maaf bu. Kalau saya jujur,
apakah kalau saya berkata jujur maka ibu akan memaafkan saya?
Bu Guru : Ibu lebih menghargai
sebuah kejujuran daripada harus melihat anak didik ibu melakukan hal yang tidak
jujur.
Chelsea : Saya mendapatkan materi
untuk tugas karya tulis dari internet bu. Saya langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah mengapa ulangan tadi
tidak sama dengan isi karya tulis saya.
Bu Guru : Baiklah, alasan bisa ibu terima
Bu Guru : Trus kamu Aline, ada yang bisa dijelaskan
ke ibu?
Aline : Saya minta tolong adik
saya mengerjakan tugas karya tulis itu bu. Dan kelihatannya dia mencari sumber
dari internet. Maaf bu. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi
Bu Guru : Baiklah kalau begitu.
Tugas karya tulis dan ulangan kalian ibu kembalikan. kalian harus membuat karya
tulis lagi dan dikumpulkan dalam 3 hari. Setelah itu, kalian harus mengikuti
ulangan susulan yang materinya masih akan ibu pikirkan.
Aline dan
Chelsea : Baik bu (dengan merasa bersalah merekapun keluar dari ruang kelas)
Analisis
Konteks pada Drama Satu Babak:
1.
Konteks
Verbal
Konteks verbal disebut juga konteks
linguistik karena membahas keterpaduan antarkalimat dan proposisi dalam wacana.
Konteks verbal terlihat pada paragraf awal drama satu babak di atas yaitu pada
proposisi yang padu yaitu menyebut seorang guru melangkah masuk kelas dengan
berwibawa. Keterpaduan terlihat pada kata guru tersebut.
Pada keseluruhan wacana drama satu babak
di atas merupakan rentetan dialog yang saling berhubungan sehingga membentuk
wacana drama yang padu. Hubungan yang ada hanya dipahami melalui pengertian
pada tiap-tiap dialog, yakni tiga orang siswa yang datang terlambat masuk
kelas, kemudian diperbolehkan masuk oleh guru. Ketika guru meminta siswa
mengumpulkan tugas karya tulis dan mengadakan ulangan mendadak, muncullah
konflik karena ada dua tugas milik Aline dan Chelsea yang isinya sama persis
sehingga ibu guru meminta kedua siswa itu untuk jujur agar masalah dapat
diselesaikan dengan baik. Dengan demikian, makna dan informasi yang diperoleh
dari analisis wacana drama itu secara semantik tidak dapat dipisahkan dari konteks
dan kepaduan. Kepaduan itu karena adanya informasi, konteks, dan makna yang
tidak dapat dipisahkan dan berhubungan secara dinamis sehingga makna dan
informasi wacana drama menjadi jelas.
2.
Konteks
Nonverbal
Konteks situasi yang terjadi dalam drama
berjudul nilai sebuah kejujuran di atas berlatar belakang di sebuah Sekolah
Menengah Atas (SMA), lebih tepatnya di sebuah kelas/ ruang belajar.
2.1 Hubungan
antar tokohpada drama di atas yaitu hubungan antara guru (Bu Guru) dan siswanya
(Chelsea,
Alin, dan Chole) dalam pembelajaran di kelas. Konfliknya membahas kesamaan
tugas karya tulis yang dibuat oleh Aline dan Chelsea sehingga ibu guru menasihati
mereka berdua.
2.2 Waktu
pertuturan yaitu pukul 07.00 pagi ketika bel sekolah berbunyi. Peristiwa yang
terjadi dalam drama bersifat insidental, yaitu kejadian di mana beberapa orang
siswa terlambat masuk kelas dan juga kesamaan dalam mengerjakan tugas karya
tulis.
2.3 Tempat
pertuturan yaitu di sekolah (SMA).
2.4 Situasi
pertuturan dalam drama di atas termasuk resmi dan serius. Hal ini dapat dilihat
dari setting tempat drama tersebut, yakni di lingkungan sekolah antara guru dan
siswa.
2.5 Sasaran pertuturan dapat diperkirakan
ditujukan pada remaja atau pelajar Sekolah Menengah.
2.6 Tujuan
pertuturan yaitu memberi informasi, nasihat, dan nilai moral yang terkandung
dalam drama.
2.7 Materi
pertuturan termasuk peristiwa dalam dunia pendidikan.
2.8 Sarana
pertuturan berupa tulisan (naskah drama satu babak).
2.9 Kesempatan
yang tersedia untuk pertuturan bersifat bebas dan leluasa.
2.10 Bahasa
yang dikuasai oleh mitra tutur merupakan bahasa partisipan sama yaitu bahasa
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar