Senin, 21 September 2015

RPP KELAS VIII KTSP DRAMA

Nurul Aziz / 2101412133
Sekolah
: SMP NEGERI 1 AMBARAWA

Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia

Kelas   /Semester
: VIII/1

Standar Kompetensi
: 5. Mengapresiasi pementasan drama

Kompetensi Dasar
: 5.2  Mengevaluasi pemeran tokoh dalam  pementasan drama


Indikator
(1)     Mampu menentukan karakter tiap tokoh
(2)     Mampu mengevaluasi pemeranan tokoh berdasarkan karakter yang seharusnya diperankan dengan alasan yang logis

Alokasi Waktu
:   2  X  40 menit ( 1 pertemuan)

1.         Tujuan Pembelajaran
1.1 Siswa mampu menentukan karakter tiap tokoh
1.2 Siswa mampu mengevaluasi pemeranan tokoh berdasarkan karakter yang seharusnya diperankan dengan alasan yang logis
2.         Materi Pembelajaran
            2.1  Mencari tahu watak tokoh dalam drama
                        Cara mengetahui watak tokoh drama
                        A. Secara langsung
                        B. Segi fisik tokoh
                        C. Jalan pikiran tokoh
                        D. Melukiskan sekitar keadaan tokoh
                        E. Melukiskan pandangan tokoh terhadap tokoh lain
Pemeran atau pemain drama harus mampu menghafalkan dialog yang tertulis dalam naskah drama. Selain itu ia juga harus mampu menafsirkan watak tokoh yang diperagakannya. Oleh karena itu, pemain harus berlatih berulang-ulang agar peran yang dilakukannya benar, artinya sesuai dengan naskah drama tersebut.
1. Perhatikan dialog berikut ini!
Ibu : Sudah sebulan ayahmu pergi tetapi .... (menghela napas) ... tak ada kabar beritanya. Apakah ia .... (tak jadi melanjutkan).
Nanda : Jangan begitu bu .... barangkali ayah terlalu sibuk (mendekat ke ibunya sambil tersenyum).
Ibu       : Yah, mudah-mudahan! (sambil menjahit baju).
Rika     : Mbak .... lihat .... lihat ... baca nih!Ini ...! (tergopoh-gopoh sambil membawa koran).
Nanda : Ada apa? Kamu selalu membuat ribut!
Rika     : Lihat Mbak! Bukankah ... ini ayah! Benar, kan! (menunjukkan koran).
Nanda : Hah .... benarkah! Tidak .... tidak ....(terkejut dan tibatiba menangis, menutup mukanya!).

Ibu       : Berwatak sabar, sedikit pucat karena sakit-sakitan.
bukti
Nanda : Bijaksana, penuh perhatian, terlihat dewasa.
Rika     : Emosional dan kekanak-kanakan.
3.         Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Pemodelan
d. Penugasan
       
I.                   Langkah-langkah Pembelajaran           : …
Pertemuan Pertama,
a.       Kegiatan Awal
1. Guru mengecek kehadiran siswa, sambil meminta siswa untuk menyiapkan buku pelajaran. (Menyiapkan siswa untuk sispa belajar)
2. Menceritakan sebuah film yang mungkin pernah mereka tonton . (Apersepsi)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. (Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa)
4. Guru menyampaikan rincian pokok-pokok materi pembelajaran.


b.      Kegiatan Inti
1. Siswa mendengarkan pejelasan guru mengenai materi drama. (Eksplorasi)
2. Siswa mendengarkan tentang cara mengetahui watak tokoh. (Eksplorasi)
3.Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok dengan 4 siswa dalam satu kelompoknya.  
4. Siswa dalam kelompok berdiskusi membuat sepenggal naskah drama (Eksplorasi)
6. Siswa mencoba membuat naskah drama beserta penjelasan watak dan buktinya. (Elaborasi)
7. Setiap kelompok maju mempraktikan naskah dramanya kemudian kelompok yang lain memberikan komentar dan juga pertanyaan seputar watak tokoh. (Konfirmasi) 

c.       Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan komentar yang membangun berkait dengan hasil belajar siswa
2.  Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran
3. Siswa diberikan tugas rumah untuk mencari sebuah naskah drama kemudian dijelaksan bagaimana watak tokohnya beserta buktinya.

II.                Alat/Bahan/Sumber Belajar          :
1. Media    : A. Spidol dan Papan Tulis
                    B. Lembar Kerja
2. Sumber Belajar :  LKS Pakar Kelas VIII, Buku BSE Kelas VIII
III.             Penilaian    :
a.   Jenis/teknik                 : Perbuatan 
b.   Bentuk Instrumen       : Unjuk kerja
c.   Soal /Instrumen           :
Tugas
1. Buatlah sebuah naskah drama kemudian cari tahu bagaimana wataknya dan berilah buktinya !

Contoh Jawaban
Kehilangan Kalung

Siang hari sepulang sekolah, Bintoro, Tyas, dan Dewi masih berada di didalam kelas. Mereka sedang mengerjakan tugas kelompok untuk besok. Tiba-tiba datang Lulu ke dalam kelas sambil menangis tersedu-sedu.

Lulu     : (Mengambil tempat duduk dibarisan depan) “Hu hu hu.”
Bintoro, Tyas, Dewi    : (Menghampiri meja Lulu)
Tyas     : “Lulu, kamu kenapa nangis?”
Lulu     : (Terisak) “Kalung ibuku hilang.”
Dewi   : “Terus kenapa kamu nangis? Kan yang hilang kalung ibu kamu.” (heran)
Lulu     : “Tadi kan aku bawa kalungnya ke sekolah, terus pas jam istirahat, kalungnya sudah hilang!”
Bintoro            : “Siapa suruh bawa kalung orang.”
Lulu     : (Sewot) “Ih! Kan kalungnya buat drama tadi!”
Tyas     : “Kamu udah nyari di tas belum? Mungkin nyelip.”
Lulu     : “Udah. Berkali-kali malah.” (memasang muka memelas)
Dewi   : “Di kolong meja?”
Lulu     : “Udah.”
Bintoro            : “Di kolong meja yang lainnya?”
Lulu     : “Udah juga. Emang kalian gak lihat aku keliling-keliling meriksa semua kolong meja?”
Bintoro, Tyas, Dewi    : (Menggeleng)
Lulu     : (Menutup wajahnya dengan kedua tangannya) “Kalau begini nanti aku gak bakal dikasih uang jajan!”
Dewi   : “Ibu kamu lebay amat sampai uang jajan dipotong segala.” (heran)
Lulu     : “Soalnya itu kalung emas asli.”
Bintoro, Tyas, Dewi    : (Serempak) “Oh.”
Bintoro            : “Jangan-jangan ulahnya si Eli lagi!” (mengacungkan jari telunjuknya)
Dewi   : “Bener juga, si Eli kan maling kelas kita!”
Tyas     : “Hei, gak boleh kayak gitu.”
Bintoro            : “Tapi kan, kenyataannya begitu!”
Dewi   : “Baru seminggu yang lalu dia ketahuan mencuri hp-nya si Sabrina.”
Tyas     : “Tapi kan dia sudah buat perjanjian sama sekolah, ya kali gak kapok-kapok juga.”
Bintoro            : “Mungkin aja Ty.”
Tyas     : “Lu, coba kamu ingat-ingat. Kalau gak salah kalung ibu kamu kan kamu kasih pinjam ke teman-teman. Mungkin kamu lupa mintanya?”
Lulu     : (Mencoba mengingat-ingat) “Hmm, tadi yang minjam itu si Gabriel, Merry, Latinka, Haikal, Naomi, sama si Bintoro”
Dewi   : “Yang terakhir pinjam siapa?”
Lulu     :  “Antara Bintoro sama Naomi. Aku lupa.”
Dewi   : “Toro, kalungnya udah kamu balikin belum? Kalu udah biar kita telepon Naomi.”
Bintoro            : “Udah lah! Emangnya aku Eli apa?” (Sewot)
Tyas     : “Coba aku telepon Naomi dulu, ya!” (menelepon Naomi)
Dewi   : “Gimana Ty?”
Tyas     : (Memutus sambungan telepon) “Katanya dia udah balikin tuh ke Lulu.”
Bintoro            : “Berarti benar yang mengambil kalung ibu kamu tuh si Eli!”
Tyas     : “Hush! Jangan asal nuduh begitu.”
Dewi   : “Tadi kalungnya kamu tinggal di kelas gak?”
Lulu     : “Aku bawa terus kok. Kenapa?
Dewi   : “Enggak, tadi pas istirahat aku lihat si Eli duduk ditempat duduk kamu. Takutnya dia ngambil kalung ibu kamu pas istirahat tadi.”
Bintoro            : (Bingung) “Kalau kamu bawa terus kalungnya, kenapa bisa hilang?”
Lulu     : “Aku juga gak tahu. Tiba-tiba udah hilang.” (mulai putus asa)

Tiba-tiba hp Tyas berbunyi.

Dewi   : “Kenapa Ty? Disuruh pulang ya?”
Tyas     : (Membaca SMS) “Ini dari Naomi. Katanya: yang terakhir pinjam itu Bintoro, coba tanyain ke dia deh.”
Bintoro            : “Kan tadi udah balikin.”

Hp Tyas berbunyi kembali.

Tyas     : (Membaca SMS) “Dari Naomi juga, katanya: pas istirahat aku lihat dia megang kalungnya Lulu. Mungkin dia lupa balikin.”
Lulu     : “Tapi kata Bintoro tadi udah dia balikin. Aduh! Gimana nih?” (mulai panik)
Bintoro            : (Tiba-tiba teringat sesuatu) “Kayanya aku tahu deh dimana kalung ibu kamu itu.” (merogoh tas-nya kemudian memberikan sebuah kalung ke Lulu)
Lulu     : (Memekik senang) “Ini kalung ibu aku!”
Tyas     : “Yee si Bintoro, bikin orang susah aja!”
Dewi   : “Tau tuh!”
Bintoro            : (Nyengir) “Maaf ya, gak sengaja masuk tas kok! Sumpah!”
Lulu     : “Hampir aja aku gak dapat uang jajan gara-gara kamu!”

Setelah itu, Tyas, Dewi, Bintoro, dan Lulu membereskan barang-barang mereka, kemudian pulang ke rumah masing-masing. Dan yang paling terlihat senang tentu Lulu karena uang jajannya tidak akan dipotong

Keterangan watak tokoh beserta bukti
Lulu                : seorang gadis yang cengeng
                        Bukti : Menangis ketika kehilangan kalung
Lulu     : (Mengambil tempat duduk dibarisan depan) “Hu hu hu.”
Bintoro, Tyas, Dewi    : (Menghampiri meja Lulu)
Tyas     : “Lulu, kamu kenapa nangis?”
Lulu     : (Terisak) “Kalung ibuku hilang.”

Tyas                : peduli dan bijaksana
                        Bukti : Perduli terhadap lulu yang menangis kehilangan kalung dan mencoba menyelesaikan masalah lulu dengan bijak
Tyas     : “Lu, coba kamu ingat-ingat. Kalau gak salah kalung ibu kamu kan kamu kasih pinjam ke teman-teman. Mungkin kamu lupa mintanya?”

Dewi               : suka menuduh
                        Bukti : Menuduh si Eli yang pernah ketahuan mencuri
                       
Dewi   : “Ibu kamu lebay amat sampai uang jajan dipotong segala.” (heran)
Lulu     : “Soalnya itu kalung emas asli.”
Bintoro, Tyas, Dewi    : (Serempak) “Oh.”
Bintoro            : “Jangan-jangan ulahnya si Eli lagi!” (mengacungkan jari telunjuknya)
Dewi   : “Bener juga, si Eli kan maling kelas kita!”
Tyas     : “Hei, gak boleh kayak gitu.”
Bintoro            : “Tapi kan, kenyataannya begitu!”

Bintoro           : Pembohong
                        Bukti : Kalung milik Ibu Lulu ada di tas Bintoro
Lulu     : “Tapi kata Bintoro tadi udah dia balikin. Aduh! Gimana nih?” (mulai panik)
Bintoro            : (Tiba-tiba teringat sesuatu) “Kayanya aku tahu deh dimana kalung ibu kamu itu.” (merogoh tas-nya kemudian memberikan sebuah kalung ke Lulu)
Lulu     : (Memekik senang) “Ini kalung ibu aku!”
Tyas     : “Yee si Bintoro, bikin orang susah aja!”



Kriteria penilaian
1. Presentasi/Praktik
No
Aspek yang dinilai
Penskoran
4
3
2
1
1
  2
 
3
4
5
Pembuatan naskah drama
Keseriusan ketika bermain peran (Vokal dan Ekspresi)
Ketepatan dalam menjelaskan watak tokoh
Kesesuaian watak dengan bukti
Ketepatan dalam menjawab pertanyaan  







Perolehan Skor                             
Nilai akhir =          Perolehan sekor           X 5 = Skor Maksimum           
2. Tugas Rumah
No
Aspek yang dinilai
Penskoran
4
3
2
1
1
  2
  3
 4
5
Pembuatan naskah drama
Ketepatan peulisan
Ketepatan menyebutkan watak serta bukti
 Keaslian naskah drama
Kerapian penulisan






Perolehan Skor                             
Nilai akhir =          Perolehan sekor           X 5 = Skor Maksimum
                   

                                                                                                Ambarawa,    23 Agustus 2015
Guru Pamong                                                                          Mahasiswa Praktikan

 siapa                                                                                      siapa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar